Wednesday 25 October 2017

Sushi tei halal ke forex


Sushi, sushi adalah makanan khas dari negeri sakura. Banyak sekali restoran yang menyugukan hidangan dari negeri Jepang ini. Sebut saja Sushi tei. Namun halalkah hidangan yang disugukan berupa sushi ini Baiknya sebelum kita memilih tempat makan sebaiknya kita liat dulu jenis makanan apa saya yang di sugukan, lalu bahan apa saja yang digunakan untuk membuat makanan tersebut, dan bagaimana cara pembuatannya. Bahan-bahan yang biasanya digunakan untuk sushi adalah amor de dan Mirin. Yang kita harus ketahui bahwa sake sudah jelas khmar sedangkan mirin adalah bumbu dapur untuk masakan Jepang berupa minuman beralkohol berwarna kuning memiliki rasa manis mengandung gula sebanyak 40-50 dan alkohol sekitar 14. Mirin biasanya digunakan pada masakan Jepang yang diolah dengan cara nimono ( Merebus dengan kecap asin dan dashi) dan campuran untuk berbagai macam saus, seperti saus untuk kabayaki (tare), saus untuk soba (soba-tsuyu), saus untuk tempura (tentsuyu) dan saus teriyaki. Nah. Sudah cukup jelas bukan. Masih berminatkah untuk menikmati sushiSushi sapi Garing banget haha ​​... Wacana ini datang sekitar sebulan yang lalu saat aku bersama temanku, Cuppi, ingin makan di sebuah restoran sushi di Mega Mall Bekasi, atau yang orang Bekasi sering sebut dengan Gigante. Dengan semangat kita berjalan melewati eskalator depan yang langsung Mengarah ke restoran sushi Ichiban disebelah restoran Tawan, Mega Mall Bekasi. Prezamos comer sushi Mama, eu quero sushi Sambil bersenandung gila, tiba-tiba sms dari ibuku masuk. Kalo mau makan sushi ditanya dulu ke orangnya halal ga nya. Jrengg .. Langkah kami langsung terhenti. Belum pernah banget ya terlintas pikiran olehku untuk selalu melihat etiqueta halal saat makan di Mall. Akhirnya dengan waswas, Cuppi memberanikan diri untuk bertanya. Cuppi mendekati seorang garçom Ichiban Sushi. Mbak, sushinya halal ga tanyanya. Waiter tersebut langsung lebih dekat lagi mendekatkan wajahnya ke telinga Cuppi. Ih ganjen, pikirku, haha. Sebenernya sih halal, cuma kecap cairnya aja yang mengandung alkohol, tapi dikit si. Arak jepang gitu Jawab e garçom. Eng Ing Enggg OMG PORQUE Padahal si kecap cair atau saus inilah kunci kelezatannya, pikirku. Dibilang seperti itu, aku melemparkan pandangan kepada pengunjung yang sedang menikmati sushi disana. Banyak muslimah berhijab yang tengah mengoleskan sushi ke kecap cair yang dicampur dengan wasabi dengan ketidaktahuan mereka, lalu memasukkan sushi tersebut ke mulut mereka .. Akhirnya aku dan Cuppi makan di Solaria yang baru-baru ini ditempeli dengan stiker halal besar diatas pintu masuknya, haha. Apa nunggu ada komplain lagi seperti halnya Solaria kemarin baru e pelaku bisni ini bertindak Memang banyak dari kita yang bahkan tidak terpikir untuk mengecek kehalalan restoran. Tapi por favor Negara ini kan terdapat umat muçulmano, didominasi muslim juga, seharusnya negara bisa melindungi hak seorang muçulmanos seperti di malaysia. Disana produk yang menggunakan bahan haram ditulis jelas-jelas, misalnya mengandung babi, menggunakan babi. Belum lagi sebenarnya kandungan haram ini menyusahkan umat beragama bukan hanya Islam. Agama yang punya larangan najis lainnya adalah Kristen dan Yahudi. Banyak ayat dalam Injil yang melarang ummat Nasrani mengkonsumsi babi. Misalnya Yesaya 66: 1-4, Yesaya 66: 16-17, Imamat Bab 11 versi 7, dan Jesaya (Isaías) 65: 2-4 dan masi ada beberapa ayat lagi (sumber: majalah Aulia Februari 2017). Dengan begini jelaslah jika kita sebagai umat beragama harus dilindungi hak dan kepentingannya oleh negara. Tapi sayang negara kita tidak ada aturan keras untuk hal seperti ini, dan juga masih banyak pelaku bisnis kuliner yang tidak melek kepeduliannya kepada ummat beragama. Oh, iya untuk tambahan, setelah cari di Google, Sushi Tei juga haram. Sampai sekarang aku masih berharap ada sushi yang halal, kalau bisa didaerah Bekasi juga, ada yang tau. (

No comments:

Post a Comment